Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Februari 2012

BATIK DAN MINIATUR (oleh Nida)





Saat liburan sekolah, aku dan keluargaku pergi kerumah nenekku, yang berada di Jawa Tengah. Di sana suasananya tenang, sejuk, dan tidak berpolusi, di sana juga dapat melihat gunung berapi yang berada di Yogyakarta, di sana juga terdapat banyak sawah dan “kali” (sungai).
Penduduk di sana bekerja sebagai petani, peternak, dan pembantik. Banyak sekali penduduk di sana bekerja sebagai pembantik, terutama nenekku. Nenekku selalu membatik di belakang rumah, aku selalu melihat nenenkku ketika nenekku sedang membatik. Batik terbagi menjadi dua macam, yaitu batik cap dan batik tulis. Batik yang dibuat nenekku adalah batik tulis.

Hampir setiap hari nenekku membatik. Jika batik yang dibuat nenekku sudah selesai, nenekku menyelupkan hasil pembantikkannya itu ke dalam air panas, kemudian dimasukkan ke dalam air panas yang sudah tercampur pewarna kain, setelah itu hasil pembatikkan yang sudah berwarna dimasukkan kedalam air untuk menghilangkan lilin malam yang tidak rapih.
Setelah batiknya selesai, nenekku selalu mengirimkan batiknya kepada anak-anaknya, terutama ummiku sendiri, sudah banyak batik hasil bikinan nenekku. Nenekku bekerja sebagai pembatik, sedangkan omku bekerja sebagai pengrajin miniature yang terbuat dari bahan kayu. Miniatur yang dihasilkan bagus sekali dan bermacam-macam bentuknya. Seperti, pesawat, mobil dan lain-lainnya.
Setelah miniaturnya selesai, omku menjual hasil miniaturnya. Dalam sehari omku dapat menghasilkan lebih dari sepuluh miniatur.
Aku sangat bangga kepada nenek dan omku, karena mereka telah melestarikan Budaya Indonesia.
Tak terasa sudah seminggu, aku dan keluargaku pergi kerumah nenekku. Aku dan keluargaku segera merapikan baju dan barang-barang yang ingin dibawa pulang, kemudian aku dan keluargaku pergi pulang kerumahku.








Kisah oleh
Fatihah Nida anKhofian
(Siswi SDIT Nur El-Ghazy, angkatan ke-3)

Tidak ada komentar: